Diangkat dari sebuah kisah nyata yang terjadi di wilayah Sumatera - Aceh. Hiduplah sekeluarga dengan tiga orang anaknya yang ketiganya masih bersekolah. Keluarga ini memiliki 2 anak perempuan dan satu anak laki laki yang bungsu. Anak pertamanya lahir ditahun 87 , anak keduanya lahir ditahun 90 sementara si laki laki yang bungsu, lahir ditahun 97. Sekilas tidak ada yang spesial dari keluarga ini, sama seperti layaknya keluarga yang lain, yang hidup berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan ketiga anaknya.
Pada saat itu, si kakak yang sulung sudah mulai masuk kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di daerah sumatera utara, dan putri kedua mereka masih duduk dibangku sekolah menengah atas tepatnya kelas 3 dan akan segera menghadapi ujian akhir nasional atau UN ditahun 2008. Sementara yang bungsu masih duduk dibangku sekolah dasar dan masih sangat kecil. Cerita ini akan terfokus pada putri kedua mereka yang ketika itu masih duduk dibangku SMA.
Tampak semasa hidupnya putri kedua mereka sangat dekat dengan mama nya, bahkan tidak jarang ia rela untuk meninggalkan les atau kursusnya sehari hari hanya demi tidak mau jauh dari mama nya. Hampir setiap hari disetiap pulang sekolah ia pun meluangkan waktu untuk terus dekat dan membantu mamanya yang saat itu tengah mengelola salah satu tempat penginapan diwilayah tempat mereka tinggal. Putri kedua ini pun terus mendengarkan nasihat dari kedua orang tuanya, terkhusus mamanya. Terbukti ia menjadi menjadi siswi yang rajin, pintar dan terus mendapatkan peringkat kelas saat pembagian rapot.
Diantara kakak dan adiknya, tampak jelas bahwa ia lah yang paling perhatian dengan kedua orang tuanya. Sadar masih duduk dibangku sekolah, ia pun belum mampu membahagiakan kedua orang tuanya dengan uang. Sebaliknya ia mampu membanggakan hati kedua orang tuannya dengan prestasi yang terus ia peroleh dari berbagai bidang baik akademik maupun bidang ekskul yang lainnya.
Kejadian yang menyimpan pelajaran penting ini dimulai saat putri kedua nya hendak menghadapi ujian akhir nasional atau UN ditahun 2008 silam. Ketika itu sang putri kedua pun seperti mengeluhkan sakit dibagian tulang belakangnya, sering kali juga merasakan pusing, mual dan beberapa kali hidung dan telinganya mengeluarkan darah. Tapi semua kesakitannya itu tidak pernah ia keluhkan kepada kedua orang tuanya. Karena ia khawatir kalau keluhannya itu hanya membuat kedua orang tuannya sedih dan terus menerus mengkhawatirkannya.
Dengan rasa penasaran, ia pun segera mencari tahu kedokter dan browsing di internet mengenai tanda tanda penyakit dan gejala yang sedang dideritanya. Hingga akhirnya ia tahu bahwa ia sedang mengalami penyakit yang cukup serius dan biasanya tak ada seorang pun yang bisa hidup cukup lama setelah terserang penyakit kanker sumsum tulang belakang ini. Dengan terus menangis dan melawan penyakitnya, ia pun tetap tegar untuk menghadapi kenyataan, tapi tetap ia tidak menceritakan perihal penyakitnya kepada kedua orang tuannya. Karena ia sangat mengerti bahwa sangatlah berat bagi kedua orang tuannya untuk bisa menerima keadaan seperti ini.
Hingga akhirnya ia bertahan dan tetap menyimpan penyakitnya dari sepengetahuan orang tuanya sampai UN tiba. Tahu bahwa penyakit yang dideritanya adalah penyakit yang tidak biasa, ia pun berpikir bagaimana ia bisa memberikan kebahagiaan kepada kedua orang tuannya di detik detik kepergiaannya. Ia pun bertekad untuk memberikan hasil terbaik pada hasil UN tahun 2008. Bertarung dan bertahan dengan penyakit seganas itu ternyata tetap mampu membuatnya menjadi yang terbaik. Setelah UN selesai berselang beberapa bulan pengumuman hasil UN tahun 2008 pun dikeluarkan oleh Kemendiknas, yang menobatkan ia menjadi peraih nilai UN terbaik dan tertinggi se Aceh di tahun 2008.
Kebahagiaan pun tak terkira dan tampak jelas di wajah kedua orang tuanya, tak terkecuali mama tercintanya. Namun ternyata kebahagiaan yang tergambar diwajah ayah bundanya tak begitu lama bisa dirasakan. Karena sekitar 2 bulan setelah hasil UN itu keluar, putri mereka pun kembali kepangkuan Ilahi dan meninggal dunia akibat penyakit yang selama ini dideritanya. Bertambahlah kesedihan kedua orang tuanya, tatkala ia akhirnya mengetahui kalau ternyata selama ini putri mereka menyimpan rahasia tentang penyakit yang dideritanya.
Ia pun akhirnya meninggal dan meninggalkan segudang prestasi dan surat surat berisikan rindu buat papa mama didalam kamar pribadinya. Hari terus berlalu, bulan berganti, banyak rekan dan teman temannya yang datang silih berganti mengucapkan bela sungkawa atas kepergian sahabat terbaik mereka. Mama adalah orang yang paling terpukul atas kepergian anak kesayangannya, hingga mamapun masih menyimpan barang barang pribadi peninggalan almarhumah anaknya itu.
Suatu hari kejadian yang cukup aneh pun terjadi. Tepatnya pada jam 12 : 55 tengah malam oktober 2009. Disaat semua keluarga sedang tidur diwaktu itu, secara tiba tiba mama pun terbangun ditengah malam yang sunyi, karena ia mendengar ada suara nyanyian dan sejenis bunyi bunyian yang berasal dari kamar almarhumah anaknya. Mama pun lekas membangunkan suaminya dan memberitahu bahwa ia mendengar suara nyanyian dari dalam kamar almarhumah putrinya yang telah wafat setahun silam. Saat terbangun ternyata papa juga mendengarkan suara yang sama seperti yang didengar oleh istrinya. Dengan perasaan yang cukup kalut, bercampur bingung, takut dan heran. Mereka berdua pun langsung pergi menuju kamar almarhumah anaknya tersebut.
Saat keduanya telah masuk kedalam kamar itu, keduanya pun melihat ada cahaya yang berkelap kelip ditengah kegelapan kamar. Mereka pun menyalakan lampu dan menuju kesumber cahaya yang berkelap kelip itu. Sampai akhirnya mereka berdua menemukan saat yang mengharukan, dimana ternyata bunyi itu berasal dari handphone almarhumah anaknya. Mereka pun mengambil handphone itu lalu membukanya, dengan air mata yang tak tertahankan ditengah gelap dan sunyinya malam saat itu sang mama pun membaca isi dari pesan settingan handphone tersebut yang bertuliskan :
"MAMA SAYANG, AKU RINDU MAMA, SAAT MAMA MEMBACA PESAN INI, MUNGKIN AKU TAK LAGI BISA ADA DISAMPING MAMA. SEUMUR HIDUPKU MAMA ADALAH YANG TERBAIK BAGIKU, MAAFKAN JIKA AKU BELUM SEPENUHNYA BISA MEMBAHAGIAKAN MAMA, DI MOMEN YG BAIK INI AKU INGIN UCAPKAN " SELAMAT ULANG TAHUN MAMA KU SAYANG ". SATU HAL LAGI YANG MAMA HARUS TAHU, "AKU SANGAT SAYANG MAMA".
Mohon maaf bila tak semua informasi mengenai nama, tempat, lokasi dan hal hal lainya yang mungkin masih tersimpan dan kurang jelas pada cerita ini. Cerita ini sengaja ditulis tanpa menyebutkan nama, lokasi dan tempat / kota asalnya. Tapi kisah ini benar benar nyata dan sungguh telah terjadi, semoga Almarhumah diterima di SisiNya dan diterima amal kebaikannya. Bagi kedua orang tua dan keluarga yang ditinggalkan, agar diberikan kekuatan dan ketabahan. Aamiin.
Inilah kisah nyata yang memberikan banyak pelajaran penting kepada kita semuanya. Terbukti bagaimana sang anak masih berpikir untuk terus bisa membahagiakan kedua orang tuanya mesti dari lahatnya. Kepada kita semuanya, walau hutang jasa kita kepada kedua orang tua tak akan pernah mungkin terbayarkan. Tapi berusahalah membayarnya sebanyak banyaknya. katabijak.id


0 komentar:
Posting Komentar