Alkisah terjadi di zaman Rasul SAW. Kisah ini terjadi tepatnya pada masa perjuangan Baginda Rasul dan para sahabat dalam menyebarkan agama islam di Makkah yang sungguh sungguh penuh ujian dan bertaruh nyawa. Tidak segan segan, seluruh pasukan Quraisy menentang keras dan melarang bahkan ingin segera membunuh Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Karena tidak menerima kedatangan ajaran mulia yakni agama kebenaran yang dibawa oleh baginda Rasul.
Disuatu hari yang sangat menegangkan dimana telah menjadi rahasia umum bahwa nanti malam akan terjadi penculikan / pembunuhan berencana atas Baginda Rasul SAW. Hampir seluruh warga dikota Makkah tahu bahwa gerombolan pasukan Quraisy akan menculik dan menangkap Baginda Rasul SAW. Sampailah kabar itu terdengar sendiri ketelinga Rasul SAW. Seperti manusia biasa lainya, Rasul pun khawatir cemas, dan mencari tempat persembunyianNya.
Namun apa daya, hampir seluruh tempat persembunyian telah diketahui oleh pasukan kafir quraisy karena memang keadaan kota tersebut telah sepenuhnya mereka kuasai. Tinggal lah Rasul dan 2 orang sahabat yang menemaniNya. Sahabat itu adalah Abu bakar dan Ali, keduanyalah yang terus menguatkan hati dan semangat Nabi. Meyakinkan bahwa mereka akan setia menjaga dan berusaha untuk membantu Nabi keluar dari Kota Makkah yang telah mencekam.
Tibalah disuatu malam yang sepi dan mencekam, Rasul pun memilih bersembunyi disalah satu rumah malam itu ditemani oleh 2 orang sahabat tadi yakni abu bakar dan ali. Malam semakin larut, sunyi, sepi hampir tidak terdengar adanya aktivitas orang orang seperti biasanya. Didalam rumah kecil itu Nabi SAW bersembunyi dari kejaran kaum kaum kafir yang berambisi keras akan membunuh Nabi SAW.
Malam pun semakin larut, Rasul dan 2 orang sahabatnya benar tidak bisa tidur karena masih diiringi rasa takut yang berat dan sangat hebat. Bagaimana tidak, seluruh akses keluar dan masuk kota makkah telah ditutup dan dikuasai oleh pasukan kafir tersebut. Tepat disepertiga malam, tiba tiba rumah kediaman tempat persembunyian Rasul pun akhirnya diketahui dan dengan cepat dikepung. Seorang pasukan dari kaum kafir berkata " saya yakin Muhammad ada didalam rumah ini, mari kita kepuang agar Ia tidak bisa kabur".
Mendengar ucapan itu, Rasul dan 2 orang sahabatNya pun bingung dan mencari akal dan jalan keluar. Abu bakar yang telah mengintip dari jendela berkata, " wahai Nabi, sungguh rumah ini telah dikepung berlapis lapis pasukan kafir dan sangat tidak mungkin kita bisa keluar dan lolos dari kepuangan mereka". Akhirnya Siasat pun diatur, Rasul dan abu bakar keluar dari rumah itu, sementara ali tinggal dirumah dan tetap dikamar untuk menggantikan Nabi. Agar pasukan kafir terkecoh mengira bahwa Nabi masih berada didalam rumah. Nabi SAW pun berdo'a Kepada ALLAH SWT agar diberikan kemudahan untuk bisa lolos dari kepungan malam itu.
ALLAH SWT mengabulkan Do'a Baginda Nabi, hingga Nabi pun bisa melewati rombongan pasukan itu bersama abu bakar, tanpa disadari oleh pasukan quraisy tersebut. Saat Nabi membaca salah satu do'a yang diabadikan dalam Al Qur'an, maka pasukan itupun seolah olah menjadi tuli, bisu dan tanpa menyadari bahwa ternyata Rasul beserta abu bakar telah melewati kepungan mereka.
Setelah berhasil melewati kepungan itu, Rasul dan abu bakar pun terus berlari tanpa henti dimalam mencekam itu. Khawatir akan adanya pengejaran susulan, karena saat pasukan itu menyerbu rumah tersebut mereka hanya mendapti ali yang tengah tertidur dan tidak ada Nabi didalamnya. Setelah letih berlari dan sembunyi sepanjang malam, Nabi dan abu bakar pun memutuskan untuk beristirahat dan bersembunyi didalam sebuah gua yang penuh dengan semak.
Tidak ada pilihan, mereka harus masuk dan bersembunyi didalam gua tersebut jika keberadaannya tidak ingin diketahui oleh pasukan kafir. Setelah masuk kedalam gua yang sangat gelap dan semak itu, Rasul pun secara tak sadar membaringkan DiriNya dan tertidur dipangkuan Abu Bakar. Ini disebabkan dari letihnya Rasul karena harus melewati malam panjang yang sangat menakutkan. Abu bakar pun akhirnya berdiam diri karena mengetahi bahwa Rasul telah tertidur dipangkuannya.
Saat Rasul tidur diatas pangkuan abu bakar, tidak disangka datanglah se ekor ular yang menghampiri mereka berdua. Hanya abu bakar yang melihat ular itu datang, sementara Rasul tidak melihat karena sedang tertidur dipangkuan Abu bakar, tidak mau mengganggu istirahat Rasul, abu bakar pun berusaha keras untuk mengusir ular itu dengan kedua tangganya. Abu bakar tetap bertahan agar Rasul tidak terbangun, hingga akhir ular tersebut menggigit kaki abu bakar. Sadar ia telah tergigit ular, abu bakar pun terus menahan kesakitannya, ia masih berusaha untuk tetap tenang agar Rasul pun tidak terbangun.
Setelah cukup lama menahan rasa sakit abu bakar pun akhirnya menangis dan mengeluarkan air mata. Siapa yang menyangka kalau air mata abu bakar yang jatuh itu ternyata jatuh dan membasahi pipi Nabi SAW. Rasul pun terbangun dari tidurnya karena jatuhnya air mata abu bakar ke atas pipiNya. Rasul terkejut dan bertanya, kenapa engkau menagis wahai abu bakar ? abu bakar menjawab " tidak ada apa apa wahai Rasul" Rasul melihat kaki abu bakar telah berdarah, Rasul kembali bertanya " mengapa kakimu berdarah wahai abu bakar ?" tadi ada se ekor ular yang menggigit kakiku wahai Rasul." Jawab abu bakar "
Mengapa engkau tidak membangunkan Aku wahai abu bakar ? Tidak wahai Rasul, Engkau sangat terlihat lelah dan tertidur sangat pulas. Sungguh aku tidak sanggup mengganggu istirahat Mu wahai Rasul. Mendengar ucapan itu Rasul pun terharu dan mengatakan " Sungguh abu bakar, engkau adalah manusia mulia, dan akan mendapatkan kedudukan serta derajat yang sangat tinggi di akhirat kelak ".
Demikianlah Kisah Haru Menguji Kesetiaan Di Gua Thur yang telah dikisahkan oleh abu bakar sahabat Rasul. Ia rela tergigit ular dan menahan rasa sakit hingga memaksanya harus mengeluarkan air mata hanya agar Rasul tidak terbangun dan tetap istirahat. Subhanallah.. marilah kita mengambil pelajaran penting dari kesetiaan untuk tetap mencintai Nabi Besar Muhammad SAW dan rela berkorban demi tetap tegakNya Agama yang diRidhoi ALLAH SWT yakni Agama Islam. katabijak.id

0 komentar:
Posting Komentar